Percobaan Hukum Archimides
Judul :
Percobaan Hukum Archimides
Tujuan :
Memahami kondisi yang terapung, melayang, dan tenggelam di dalam air
Alat dan Bahan :
· 3 Buah Gelas Ukur
· 3 Telur Ayam Mentah
· Garam Dapur
Cara Kerja :
1) Siapkan alat dan bahan
2) Isilah gelas ukur dengan air sampai hampir penuh (
Usahakan jangan terlalu penuh sehingga apabila memasukkan telur, airnya tidak
tumpah )
3) Masukkan telur ayam ke dalam gelas ukur berisi air
tersebut. Amati, apa yang terjadi pada telur setelahnya
4) Masukkan sedikit demi sedikit garam dapur kedalam
air sambil mengamati air. Hentukan memasukkan jika kedudukan telur tersebut
berubah. Catat keadaan telur tersebut.
5) Teruskan pemberian garam sampai kedudukan telur
berubah lagi.
Pertanyaan :
1) Setelah kamu amati, berada dalam berapa keadaankah
telur tersebut ?
· Berada dalam 3 keadaan
2) Sebutkan masing –masing keadaan telur tersebut !
· Gelas Pertama :
Telurnya Tenggelam
· Gelas Kedua :
Telurnya Melayang
· Gelas Ketiga :
Telurnya Mengapung
3) Mengapa hal itu bisa terjadi ? Jelaskan untuk
setiap keadaan !
· Gelas Pertama, telur berada dalam keadaan tenggelam
karena Massa Jenis Telur lebih besar daripada Massa Jenis Zat Cair
· Gelas Kedua, telur berada dalam keadaan melayang
karena Massa Jenis Telus sama besarnya dengan Massa Jenis Zat Cair. Itu
disebabkan karena adanya penambahan garam yang dapat memperbesar Massa Jenis
Zat Cair
· Gelas Ketiga, telur dalam keadaan mengapung karena
Massa Jenis Telur lebih kecil daripada Massa Jenis Zat Cair. Dikarenakan adanya
penambahan garam yamg lebih banyak daripada gelas kedua
KESIMPULAN :
Gelas Pertama
Pada gelas pertama, telur dalam
keadaan tenggelam. Telur tenggelam menunjukkan bahwa berat telur lebih besar
dari gaya ke atas yang bekerja padanya. Hal ini karena massa jenis telur lebih
besar dari massa jenis air.
Gelas Kedua
Pada gelas kedua, telur dalam
keadaan melayang. Disebabkan karena adanya penambahan sedikit garam. Penambhan
garam tersebut dapat menambah kepekatan zat cair, padahal kepekatan zat cair
dapat mempengaruhi massa jenisnya. Semakin pekat zat cairnya, maka semakin
besar pula massa jenisnya. Pada gelas pertama, massa jenis benda lebih besar
daripada massa jenis air, sedangkan pada gelas kedua, setelah diberi garam,
massa jenis benda sama besar dengan massa jenis air. Selain itu ada juga
perbedaan, pada gelas pertama gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat,
sedangkan pada gelas kedua gaya ke atas sama besar dengan gaya beratnya.
Secara matematis dapat dituliskan :
FA = w ρbenda
= ρair
FA = m.g
( m = ρ.V )
FA = ρ.V.g
Dengan : FA =
Gaya ke atas ( N ) ρ = Massa Jenis ( kg / m³ )
w =
Gaya Berat ( N ) V =
Volume ( m³ )
g =
Gravitasi ( m / s² )
Gelas
Ketiga
Pada
gelas ketiga telur dalam keadaan mengapung. Disebabkan karena adanya penambahan
garam yang lebih banyak dari gelas kedua, yang menyebabkan gelas ketiga lebih
pekat. Akibatnya Gaya ke atas lebih besar dari gaya berat dan massa jenis telur
lebih kecil dari massa jenis air
Secara matematis dapat dituliskan :
FA > w ρbenda
< ρair
FA > m.g
FA > ρ.V.g
Dengan : FA =
Gaya ke atas ( N ) ρ = Massa Jenis ( kg / m³ )
w =
Gaya Berat ( N ) V =
Volume ( m³ )
g =
Gravitasi ( m / s² )
Dengan begitu, dapat kita
simpulkan bahwa besarnya massa jenis air garam lebih besar dari massa jenis air
tawar.